Penyakit diabetes nyaris dialami tanpa gejala, hanya tiga gejala klasik berikut yang menunjukkan diabetes, yaitu sering buang air kecil, sering minum dan merasa haus, serta sering makan walaupun berat badannya turun. Indonesia menduduki peringkat ke-6 untuk negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Hal ini berdasarkan laporan dari International Diabetes Federation yang memperkirakan bahwa terdapat 10,3 juta jiwa penduduk Indonesia yang menderita diabetes pada tahun 2017. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui siapa saja orang yang berisiko terkena diabetes seperti berikut ini.
Baca juga : 9 Gejala Awal Penyakit Diabetes
Riwayat keluarga diabetes
Penyakit diabetes dapat diturunkan dalam keluarga, terutama dari keluarga inti yang mencakup ayah dan ibu. Penelitian yang dilakukan oleh Experimental Diabetes Research di Korea Selatan menemukan bahwa seorang anak dari ayah dan ibu yang menderita diabetes memiliki risiko 6 kali lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan anak-anak lain dari orang tua yang tidak menderita diabetes.
Berat badan berlebih
Berat badan seseorang dapat dikatakan berlebih jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) sama dengan atau lebih dari 23. Cara menghitung IMT adalah berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan yang dikuadratkan (dalam cm). Menurut The American Journal of Clinical Nutrition, delapan dari sepuluh pria yang menderita diabetes memiliki kelebihan berat badan. Penyakit diabetes sangat mungkin diderita oleh orang yang terlalu banyak mengonsumsi kalori, gula, dan lemak setiap harinya. Kelebihan berat badan terutama akibat mengonsumsi gula dan lemak yang berlebihan merupakan faktor risiko diabetes yang cukup penting.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah suatu kondisi dimana wanita selama masa kehamilannya mengalami kadar gula darah yang tinggi meskipun sebelumnya tidak menderita diabetes. Wanita yang mengalami kondisi tersebut memiliki risiko terkena diabetes hingga tujuh kali lebih tinggi setelah masa kehamilan berakhir.
Prediabetes
Kondisi kadar gula darah di antara normal dan diabetes disebut dengan prediabetes. Hingga saat ini, cara untuk mendeteksi seseorang terkena prediabetes atau tidak adalah hanya dengan memeriksakan kadar gula darahnya secara rutin. Berdasarkan jurnal The Lancet, orang dengan prediabetes memiliki risiko tinggi terkena diabetes. Satu dari sepuluh orang dengan prediabetes diperkirakan akan beranjak menjadi penderita diabetes pada tahun berikutnya.
Mengalami masalah kesehatan
Beberapa masalah kesehatan, seperti kadar kolesterol baik (HDL) rendah, kadar lemak darah tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau ada riwayat penyakit jantung dapat merupakan tanda-tanda diabetes. Oleh karena itu, American Diabetes Association menyarankan agar orang yang kelebihan berat badan dan mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut untuk memeriksakan kadar gula darahnya secara rutin. Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, baik pada fase prediabetes maupun diabetes, membuat seseorang memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskuler yang lebih tinggi.
Sumber : detik.com
Gambar : pixabay.com